Satu dekade lebih telah berlalu sejak pendekatan agribisnis diterapkan di Indonesia. Proposisi awal pendekatan agribisnis adalah bahwa pendekatan produksi dalam pertanian seperi pada masa masa sebelumnya belum bisa mensejahtarakan pelaku utama pertanian itu sendiri, yaitu para petani kecil yang tersebar di seantero negeri. Lalu perubahan apa yang telah trjadi pada kehidupan petani (baca kesejahateraan petani) semenjak pendekatan agribisnis diluncurkan? Sejauh mana petani kecil telah berhasil mengintegrasikan sektor hulu, on farm, dan sektor hilir ke dalam sistem agribisnis mereka? Ataukah semua sub-sistem masih terlepas dan makin kuat mencengkram petani sehingga sulit dilepaskan?
Mari bersama kita cari bukti empiris untuk menjawab semua pertanyaan diatas.
